Maandag 15 April 2013


Resume



►Jenis-jenis Piutang

Piutang timbul apabila perusahaan melakukan penjualan barang atau jasa secara kredit kepada pihak lain. Piutang merupakan tagihan sipenjual kepada sipembeli sebesar nilai transaksi penjualan.

Setiap transaksi piutang selalu melibatkan dua pihak, yaitu:

• Kreditur, yaitu pihak yang mendapatkan piutang/tagihan (sebuah aset)

• Debitur, yaitu pihak yang berkewajiban membayar hutang (sebuah kewajiban)

Piutang bisa dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu: 1 Piutang usaha. 2 Piutang wesel. 3 piutang lain-lain.

►Jenis-jenis Piutang

Piutang timbul apabila perusahaan melakukan penjualan barang atau jasa secara kredit kepada pihak lain. Piutang merupakan tagihan sipenjual kepada sipembeli sebesar nilai transaksi penjualan.

Setiap transaksi piutang selalu melibatkan dua pihak, yaitu:

• Kreditur, yaitu pihak yang mendapatkan piutang/tagihan (sebuah aset)

• Debitur, yaitu pihak yang berkewajiban membayar hutang (sebuah kewajiban)

Piutang bisa dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu: 1 Piutang usaha. 2 Piutang wesel. 3 piutang lain-lain.

•Piutang Usaha adalah tagihan perusahaan kepada konsumen yang melakukan transaksi secara kredit.
•Piutang Wesel adalah tagihan perusahaan yang didukung dengan instrumen formasi sebagai bukti tagihan yang disebut surat wesel.
•Piutang lain-lain mencakup semua tagihan yang bukan piutang usaha.
•Piutang usaha
Masalah Akuntansi yang berkaitan dengan piutang usaha meliputi tiga hal
yaitu:
1. Pengakuan piutang usaha
2. penilain piutang usaha
3. Penyelesain piutang usaha
► PENGAKUAN PIUTANG USAHA
Pengakuan piutang usaha biasanya relatif sederhana. Pada Bab 7-jilid I telah dijelaskan bagaimana penjualan barang secara kredit akan berpengaruh terhadap piutang usaha.



► PENGENDALIAN INTEREN ATAS PENERIMAAN PIUTANG
Penjualan kredit mengandung risiko bagi perusahaan yang berupa kerugian yang harus diderita apabila debitur tidak membayar kewajibannya.Oleh karena itu pengandalian interen atas piutang sangat penting.
Agar tercipta pengendalian interen yang baik atas penerimaan kas dari piutag, bagiankredit tidak boleh merangkap sebagian penerimaan pelunasan piutang.
► PENILAIN PIUTANG USAHA
Apabila piutang usaha telah dicatat dalam pembukuan, persoalan berikutnya adalah bagaimana melaporkan piutang usaha dalam laporan keuangan. Sesuai dengan prinsip akuntansi, perusahaan harus melaporkan piutang usaha sebagai aset.

► METODE PEGHAPUSAN LANGSUNG
Dalam metode ini, kerugian piutang akan dicatat pada saat perusahaan mendapat kepastian bahwa suatu piutang kepada debitur tertentu tidak akan ditagih.
• METODE CADANGAN
Dalam metode cadangan untuk akuntansi atas piutang tak tertagih, perusahaan harus mentaksir besarnya piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih, pada setiap akhir tahun.
• DASAR YANG DIGUNAKAN DALAM METODA CADANGAN
Untuk menaksir jumlah piutang yang tidak dapat ditagih, manajemen dapat menggunakan dua dasar, yaitu 1 persentase penjualan, dan 2 persentase dari piutang. Kedua dasar tersebut lazim digunakan dalam akuntansi.
Persentase dari penjualan
Dalam dasar persentase dari penjualan, manajemen menetapkan suatu hubungan persentase antara jumlah penjualan kredit dengan taksiran kerugian yang mungkin diderita karena adanya piutang tak ter tertagih.
► KERUGIAN PIUTANG
Di atas telah disebutkan bahwa penjualan secara kreditndisamping mendatangkan keuntungan, juga bisa membawa kerugian bagi perusahaan. Karena apabila sidebitur tidak mau atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya. Kerugian ini dalam Akuntansi dikenal dengan berbagai nama, seperti kerugian piutang, beban piutang, beban piutang tak tertagih, dan beban piutang ragu-ragu.
Pencatatan kerugian piutang dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu 1 Metode penghapusan langsung, dan 2 Metode Cadangan.

► Persentase dari piutang
Dalam dasar persentase dari piutang,manajemen menetapkan suatu hubungan persentase antara jumlah piutang dengan jumlah kerugian dengan akibat adanya piutang yang tidak tertagih. Untuk menganalisis hal tersebut biasanya menggunakan daftar umur piutang.
► PELEPASAN PIUTANG
Perusahaan-Perusahaan yang memiliki piutang dalam jumlah besar seringkali berusaha untuk mempercepat penerimaan kas dari piutangnya dengan cara menjual atau melepaskan piutang tersebut kepada perusahaan lainsehingga dapat memperoleh kas. Perusahaan bersedia melepaskan piutang kepada pihak lain karena beberapa alasan. Pertama dalam situasi keuangan yang ketat perusahaan sulit mendapat pinjaman untuk memenuhi kebutuhan kasnya. Kedua, penagihan piutang seringkali memakan waktu yang cukup lama dan kadang-kadang memerlukan biaya yang cukup besar.

► PENJUALAN PIUTANG
penjualan piutang yang lazim terjadi adalah menjual piutang kepada suatu factor yaitu suatu lembaga keuangan atau bank yang bersedia membeli piuatang dari perusahaan-perusahaan dan selanjutnya menerima pembayaran atas piutang tersebut dari sidebitur.
► PEMJUALAN DENGAN KARTU KREDIT
pada jaman modern ini penjualan dengan kartu kredit sangat marak diseluruh dunia, kemanapun anda pergi , baik didalam negeri maupun keluar negeri banyak toko pengecer melayani penjualan dengan menggunakan kartu kredit, karena ada dua alasan mengapa penjual bersedia melayani penjualan dengan kartu kredit: Pertama, dengan menggunakan kartu kredit, konsumen lebih mudah bertransaksi, sehinggga volume penjualan meningkat dibandingkan dengan apabila hanya melayani transaksi penjualan tunai. Kedua, penjual dapat menerima kas (walaupun dikurangi dengan sejumlah biaya administrasi) dalam waktu relatif cepat karena penerbit kartu kredit akan menalangi pembayaran.
1. Penerbitan Kartu Kredit. Untuk dapat menjadi pemegang kartu kredit, anda harus menjadi nasabah bank yang bekerja sama dengan penerbit kartu kredit. Sebagai contoh, jika anda berniat untuk menjadi pemegang kartu kredit Visa-BNI, maka anda harus mengajukan permohonan kepada bank BNI.
2. Penggunaan Kartu Kredit. Apabila pengecer akan menerima pembayaran dengan kartu kredit dari konsumen, maka kartu kredit milik konsumen akan diproses melalui mesin yang terhung secara elektonik dengan penerbit kartu kredit.
3. Pembayaran kartu kredit oleh pemegang kartu kredit. Setiap bulan, bank penerbit kartu akan menyampaikan tagihan kepada pemegang kartu melalui laporan pemakain kartu kredit (billing statemen). Jumlah yang harus dibayar adalah total rupiah pemakaian kartu kredit selama satu bulan.
4. Pembayaran Tagihan Oleh Penerbit Kartu Kepengecer (Marchant) penjualan atau marchant mengumpulkan slip-slip penggunaan kartu kredit selama suatu masa tertentu. Secara periodik penjualan mengajukan permintaan pembayaran kepada bank penerbit kartu dengan melampirkan semua bukti(slip).
► PIUTANG WESEL
Dalam dunia bisnis dikenal dengan jenis piutang yang lain, yaitu apa yang disebut wesel dan promosi. Piutang ini timbul karena transaksi penjualan secara kredit atau bisa juga berasal dari pemberian pinjaman yang ttelah dilakukan perusahaan.
► SURAT WESEL
Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah ddari sipenarik (pembuat surat) kepada siwajib bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebut pada surat tersebut atau orang lain yang ditunjuk.
► SURAT PROMES
Promes adalah surat janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu.
► PENENTUAN TANGGAL JATUH TEMPO
Saat jatuh tempo (tanggal harus dibayar) sebuah surat wesel dapat dinyatakan dengan tiga cara:
1. Atas penagihan, artinya pihak tertatarik akan membayar wesel saat ditagih
oleh pemegang wesel.
2. Pada tanggal tertentu, artinya tanggal jatuh ditulis eksplisit dalam surat
wesel.
3. Pada akhir masa tertentu, artinya setelah sekian hari, bulan atau tahun,
wesel harus dibayar.
► WESEL BERBUNGA DAN WESEL TIDAK BERBUNGA
Wesel dapat dibedakan menjadi wesel berbunga dan wesel tidak berbunga. Suatu wesel disebut wesel berbunga apabila dalam wesel disebutkan suatu tingkat bunga tertentu, sedangkan wesel tidak berbunga adalah wesel yang tidak menyebutkan suatu tingkat bunga tertentu. Jika wesel menyebutkan suatu tingkat bunga tertentu (biasanya dinyatakan dalam persen).
Perlakuan akuntansi terhadap wesel berbunga dengan wesel tidak berbunga agak berbeda disebabkan oleh adanya unsur bunga ini.
► PERHITUNGAN BUNGA
Rumus dasar untuk menghitung bunga pada wesel berbunga adalah sebagai berikut:

Nilai Nomilnal Tingkat Bunga jangka
Wesel X pertahun X Waktu/tahun = Bunga

Tingkat bunga yang tertulis dalam surat wesel adalah tingkat bunga setahun. Faktor jangka waktu dalam perhitungan diatas, dinyatakan dalam pecahan dari setahun.
► PENGAKUAN PIUTANG WESEL
yang timbul terjadinya piutang wesel 1. bersamaan dengan transaksipenjualan, atau 2. pemberian uang pimjaman. Atau 3. karena prubahan dari piutang usaha menjadi piutang wesel.
► PENILAIN PIUTANG WESEL
seperti halnya piutang usaha, piutang wesel juga harus dilaporkan menurut nilai kas (neto) yang bisa direalisasi. Jumlah piutang wesel yang tidak akan dapat diterima pelunasannya dapat ditaksir dengan menggunakan metode persentase dari penjualan maupun dengan metode umur piutang.
► PENYELESAIAN DAN PENGLIHATAN PIUTANG WESEL
Suatu wesel mungkin akan disimpan perusahaan sambil menunggu hari jatuhnya, dan pada saat tersebut nanti perusahaan akan menerima pembayaran dari pihak tertarik sebesar nilai nominal wesel. Jurnal-jurnal yang harus dibuat untuk mencatat penerimaan penyelesaian wesel.
► PIUTANG WESEL DENGAN ANGSURAN
Dalam praktek kita jumpai juga wesel yang pembayarannya diangsur selama jangka waktu wesel. Piutang semacam ini disebut piutang wesel angsuran karena wesel ini memiliki periode untuk mengangsur pokok pinjaman dan bunga selama jangka tertentu dimasa yang akan datang.
Piutang wesel dengan angsuran dan wesel jangka panjang lainnya biasanya dijamin dengan suatu hipotik, artinya pinjaman dijamin dengan kekayaan tertentu milik si peminjam.

► PENYAJIAN PIUTSNG DALAM NERACA
apabila perusahaan mempunyai berbagai jenis piutang, maka piutang dalam neraca harus diklasifikasikan menurut jenisnya, atau dalam catatan atas laporan keuangan.





Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking